Trik-trik menyikapi cobaan  

Posted by: Uwais Abdulloh in

By: uwais Abdullah al-qarniy

Ikhwan dan akhwat yang dirahmati oleh allah.
Pernah ada seorang lelaki yang giat melaksanakan shalat jama’ah di masjid, bahkan juga sering mengikuti kajian yang sering diadakan di masjid tersebut. Namun suatu ketika seusai melaksanakan shalat subuh masyarakat sekitar digemparkan dengan berita tentang bunuhdirinya seorang warga dengan cara menggantung diri. Betapa kagetnya sang istri ketika membuka pintu belakang hendak keluar dan mendapati sang suami mati dalam keadaan yang sangat mengenaskan. Setelah diadakan pemeriksaan oleh pihak yang berwajib, maka diputuskan bahwa penyebab kematian murni karena bunuh diri dan tidak ada pihak lain yang sengaja membunuhnya.
Seribu pertanyaanpun muncul dibenak masyarakat, apa sebanarnya yang menyebabkan orang tersebut membunuh dirinya. Ternyata, ia adalah seorang leleki yang telah lama terjangkit suatu penyakit yang sangat menyiksa dan sudah berkali-kali berobat kedokter namun tak kunjung sembuh. Selain itu ternya keluarganya tergolong miskin dan ia sudah tak sanggup untuk bekerja lagi. Sehingga untuk membeli obat yang disarankan oleh dokterpun ia sudah tidak sanggup lagi.
Kejadian serupa mungkin banyak kita jumpai ditengah masyarakat kita, berawal dari ketidak sanggupan seseorang untuk menanggung beban yang dicobakan oleh allah swt kepadanya akhirnya ia melakukan tidandakan yang justru menimbulkan mudharat yang lebih besar.

Ikhwan dan akhwat yang dirahmati oleh allah
Berbicara tentang cobaan hidup, maka tak seorangpun yang bias terlepas darinya, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, semuanya pasti akan menghadapi cobaan. Jangan kira orang kaya tak punya masalah, dan jangan kita orang miskin tak punya masalah, bahkan orang gilapun ternyata punya masalah. Masalahnya adalah kegilaannya itu sendiri. Dengan kata lain ketika seorang hidup di dunia secara tidak langsung dia telah mengikrarkan dirinya untuk siap menghadapi cobaan. Karena pada hakikatnya hidup ini adalah cobaan.
“dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapakan diantara hambanya yang paling baik amalannya”. (al-mulk:2)
Berbagai macam model manusia dalam menghadapi masalah. Mungkin bagi mereka yang senang dengan dunia gelap ketika mendapat masalah akan segera menyelesaikannya dengan hura-hura dalam kema’syiatan. Begitu juga yang mempunyai emosional yang tinggi segera mengerahkan segala kemampuan untuk menyelusaikan masalahnya dengan otot. Atau mungkin mereka yang sudah tidak punya jalan lain akan menempuh jalan bunuh diri karena dengannya ia mengira seluruh permasalahan akan selesai.
Namun benarkan itu semua adalah jalan keluar dari masalah???

Ikhwan dan akhwat yang semoga dirahmati oleh allah swt
Mengingat bahwa manusaia tidak akan terlepas dari cobaan, maka diinul islam sebagai diin yang sempurna dan mencakup segala yang dibutuhkan oleh manusia memberikan solusi bagaiman seharunya seseorang menyelesaikan permasalahan. Setiap masalah yang kita hadapi bukan ditinggalkan atau kita lari darinya, akan tetapi menuntut adanya penyelesaian.
Contohnya saja dalam urusan rumah tangga tentu seseorang tidak akan terlepasa dari masalah. Entah masalah finansial, menghadapi anak yang senang membangkang, atau terkadang terjadi kesalah fahaman antara pasangan suami istri. Dari sekian permasalah ini perlu adanya penyelesaian bukan dibiarkan begitu saja.

Ada beberapa trik dalam menyelesaikan masalah

1. Memperkuat keimanan terhapa takdir allah.
Setiap orang itu telah ditetapkan takdirnya oleh allah semenjak 50.000 tahun sebelum dicipatakannya langit dan bumi. Dengan demikian seseorang akan berjalan sesuai dengan takdir yang telah ditetapkan oleh allah tersebut. Kalau saja allah telah menetapkan suatu pada saat yang telah ditentukan maka seseorang pasti akan mengalaminya dalam keadaan menerima atau tidak mau menerima. Dengan menyadari hal yang demikian ini, maka akan menjadikan seseorang siap dalam menghadapi segal-sesuatu yang telah ditetapkan oleh allah.. Toh kenyataannya, ketika allah telah menetapkan sesuatu kita tidak akan bias menolaknya atau atau memulihkannya kembali tanpa izin darinya. Apakah ketika kita dihadapkan suatu masalah lantas kita menghapdapi denga penuh emosional dan melakukan tindakan yang diluar batas kewajaran itu akan bias merubah takdir allah?? Bukannkankah lebih baik kita bersabar dan menghadapinya dengan bijaksana karena hal itu justru akan membuahkan pahala dan meninggikan derajat disisi allah?? Dari pada justru melakukan tindakan diluar syar’iy yang hanya membuahkan dosa dan memperburuk suasana.
Ketahuilah, ketika allah swt menguji seorang hamba, itu pertanda bahwa Allah swt akan menaikkan derajat keimanannya. Ketiaka ia mampu menghadapinya dengan dengan baik maka ia akan mendapatkan derajat yang tinggi dan apabila dia justru melakukan tindakan yang melanggar syar’iy maka justru keimanannya akan merosot.
Contohnya saja seorang istri yang mendapatkan cobaan dengan suaminya dalam suatu permasalahan. Ketika ia mampu menghapinya dengan bijaksana maka derajatnya sebagai wanita shalihah akan meningkat disisi allah dan sebaliknya ketika di justru melakukan tindakan yang tidak wajar dalam islam, tidak mau memenuhi kewajiban seornag istri, tidak mau memenuhi panggilan suami maka keimannnanya akan merosot jauh.
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
"apabial seorang suami memanggil itsrinya ketempat tidurnya kemudian ia menolak, maka sesungguhnya ia bermalan dalam keadaan dilaknat oleh malaikat sampai tiba waktu subuh"
dan rasulullah saw bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
"sesungguhnya besarnya pahala sesuai denga besarny ajian. Dan ketika allah mencintai suatu kaum maka ia akan mengujinya, apabila ia ridha maka baginya adalah keridhaan dan barang siapa yang murka, maka baginya adalh kemurkaan"(Hr. Tirmidzi)

2. Janganlah meremehkan suatu masalah namun juga jangan membesarkannya
Maksudany adalah ketika seorang mendapatkan suatu masalah jangan cuek terhadapnya namun jangan juga telalu membesar-besarkannya namun di dudukkan sesuai dengan kadarnya. Misalnya ketiak seorang istri medapati suaminya ada tanda-tanda kurang bisa menjaga hubungan sesama lain jenis, melirik-lirik itsri orang maka jangan dibiarkan dalam artian decuekin. Ah, bairlah ga mungkin suami saya akan senekat itu. Jangan semacam itu. Namun diingatkan dengan cara yang bijaksana, karena ketika hal tersebut dibiar-biarkan akan jutsru menyebabkannya terjerumus kelubang yang lebih jauh. Atau justru kita akan menjadi orang yang mempunyai sifat dayuts. (sifat yang sangat dilaknat oleh Allah) berapa bayak kasus yang terjadi seputar masalah perselingkuhan antar tetangga, atau sama saudara ipar sendiri. Namun demikian juga jangan juga masalah itu terlalu dibesar-besarkan dan melakukan tinkdakan yang menyakitkan suami dan tidak mau melakukan tindakan yang tidak sesuai islam. Baru lihat suaminya berpapasan sama orang lain, atau belanja kebetulan yang jualan adalah wanita, pulang-pulan langsung dikata-katain habis-habisan. Ini juga tidak benar.

3. jangan menyelesaikan masalah dengan masalah yang lebih besar.
Terkadang seseorang itu melakukan suatu tindakan yang dengannya ia pingin terlepas dari suatu masala. Namun ternyata justru mendatangkan masalh yang jauh lebih besar darinya. Contohnya sebagaimana sebagaimana kisah bunuh diri diatas. Begitu juga yang baru-baru saja terjadi pasca pemilihan caleg, dikhaberkan caleg dari pkb seorang wanita berjilbab mati gantung diri. Ini berarti ia ingin menyelesaikan suatu masalah akan tetapi justru menghasilkan masalah yang jauh lebih besar. Yaitu masuk neraka. Dengan ini kita bisa mengukur benar atu tidaknya caleg yang kita pilih tersebut. Hamper semua, bahkan saya tidak yakin kalau caleg itu berada dijalan yang benar. Kalau saja mereka berada dijalan yang benar kenapa musti stress, atau bunuh diri? Mereka itu orang-orang aneh, cari masalah sendiri setelah dapat malah bunuh diri. Ini sebagai pertimbangan bagi kita lain kali kalau ada pemilu di coblos smua saja, soalnya mereka itu ga ada yang beres ga ada sejarahnya dalam islam mengajarkan pemilu. Kalau kita memilih orang yang ga genah jangan sampai kita juga orang yang ga genah, karena secara tidak langsung kita turut mengangkat orang yang tidak genah ntuk jadi pemimpin. Kalau alasan dapat uang ketahuilah itu risywah, haram. "mana saja daging yang tumbuh dari harta yang haram maka neraka lebih berhak untuknya"
Atau mungkin saja seorang istri yang berselisih dengan suami namun. Tanpa diteliti langsung menggugat cerai, ini sama saja menyelesaikan masalah dengan masalah yang baru yang lebih besar. Karena ancamannya dia diharamkan dari masuk surga:
Seorang istri yang melihat sesuatu yang tidak sesuai bagi pandangannya seharusnya ia hadapi dengan penuh kebijaksanaan dan bukan mengedepankan emosiaonal. Perlu adanya penelitian kira-kira yang dilakukan suami saya itu benar-benar melanggar syar’I atau hanya tidak sesuai dengan keinginan saya. Kalau ternyata itu melanggar syar’iy maka harus kita ingatkan, dan kalau ternyata tidak melanggar syari’I maka seharunya kita yang intropeksi diri dan sadar bahwa bisa jadi sesuatu yang kita tidak suakai itu justru merupakan kebaikan dissisi allah (al-baqarah)

4. berdoalah kepada Allah
Allah adalah zat yang maha kuasa atas segalanya. Dan ia adalah kunci segala permasalahan. Ketika Allah berkehendak maka tak seorangpun yang akan dapat menghalangi. Senjata paling amapuh bagi muslim untuk menghadapi masalah adalah doa'. "berdoalah kepada Allah niscaya akan dikabulkan".
Sangat banya kita dapatkan kisah tentang masalah keutamaan doa'.
Inya Allah pada kesempatan berikutnya kita kan membahas permasalahan tersebut.
Namun dalam menyelesaikan suatu permasalahan ada suatu doa yang lebih spesifik lagi yang di ajarkan oleh rasulullah saw yaitu "istighfar":

مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ


Sekian coretan ceramah, yang mau make silahkan diedit sendiri tulisannya.

This entry was posted on 20.42 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar